Rabu, 04 April 2018

EDISI FARMAKOLOGI - ANALGESIC ANTIPYRETIC

ANALGESIC (Penghilang Nyeri)


DEFINISI NYERI

Nyeri merupakan suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat.

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya.

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial,
atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Nyeri berdasarkan durasi atau lamanya terbagi atas: akut dan kronis (survival function) dengan cara mengarahkan tubuh untuk memberikan refleks dan sikap protektif terhadap jaringan yang rusak hingga sembuh.


TUJUAN PENGGUNAAN OBAT ANTI NYERI

  1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri
  2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi gejala nyeri kronis yang persisten (menetap)
  3. Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeri
  4. Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap terapi nyeri
  5. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan pasien untuk menjalankan aktivitas sehari-hari

TAHAPAN PENGOBATAN NYERI

Pengobatan nyeri harus dimulai dari obat-obat penghilang nyeri (analgetik) yang aktifitasnya paling rendah, sampai ke yang paling kuat.
Step Ladder dari WHO adalah pedoman mengenai tingkatan penggunaan analgetik mulai dari tingkat 1 (ringan) sampai tingkat 3 (kuat).

JENIS ANALGESIK


  • Paracetamol

  • Acetosal (aspirin)

  • Asam mefenamat

  • Natrium diklofenak

  • Methampyron (antalgin)

  • Ibuprofen

  • Ketorolac

  • Celecoxib

  • Analgesik sentral (tramadol)

  • Analgesik opiate (codein, morfin)



ANTIPYRETIC (Penurun Demam)


DEFINISI DEMAM

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (Dinarello & Gelfand, 2005).

Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2°C. Bila diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F).

Menurut NAPN (National Association of Pediatrics Nurse) demam pada bayi adalah bila bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu rektal melebihi 38°C. Pada anak umur lebih dari 3 bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3° C.



                                              Gambar : Pengukuran suhu tubuh secara oral


                                            Gambar : Pengukuran suhu tubuh dibagian aksila


                                             Gambar : Pengukuran suhu tubuh dibagian rektal


PENYEBAB DEMAM

Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi.

Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit.


  • Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain.
  • Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti H1N1.
  • Infeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain coccidioides imitis, criptococcosis, dan lain-lain.
  • Infeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis.



Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi, keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus erythematosus, vaskulitis, dll), keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non-hodgkin, leukemia, dll), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan  antihistamin).

Selain itu anak-anak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama ±1-10 hari. Hal lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak, status epileptikus, koma, cedera hipotalamus, atau gangguan lainnya.

PENANGANAN DEMAM

Dapat dilakukan melalui dua cara yaitu terapi non farmakologi (tanpa obat dan terapi farmakologi (menggunakan obat).

Terapi non-farmakologi dari penatalaksanaan demam adalah:

  1. Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah dehidrasi dan beristirahat yang cukup.
  2. Tidak memberikan penderita pakaian panas yang berlebihan pada saat menggigil. Kita lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan. Memakai satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah dapat memberikan rasa nyaman kepada penderita.
  3. Memberikan kompres hangat pada penderita. Pemberian kompres hangat efektif terutama setelah pemberian obat. Jangan berikan kompres dingin karena akan menyebabkan keadaan menggigil dan meningkatkan kembali suhu inti.

Terapi farmakologi dalam pengobatan demam adalah :
Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam (antipiretik) adalah parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen, tentu saja dengan dosis yang disesuaikan untuk demam pada penderita bayi, anak dan dewasa.

#EDISI PENGOBATAN PENYAKIT#Direktorat Pembinaan SMK (2013)#Dasar-Dasar Farmakologi 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EDISI OBAT TRADISIONAL - KAMPO

KAMPO                                                        O bat herbal tradisional Jepang ( obat Kampo ) memperoleh fitur unik ...