Sabtu, 07 April 2018

EDISI ILMU RESEP - UNGUENTUM

UNGUENTA/UNGUENTUM/SALEP


DEFINISI SALEP

Pengertian Salep Menurut FI. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikalpada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik.
Menurut FI.III, Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotika, kadar bahan obat adalah 10 %. Etiket, harus juga tertera “Obat Luar”

Salep yang baik seharusnya stabil secara kimia, lembut dan rata, tidak berbutir-butir atau bergumpal-gumpal, mudah dipergunakan, agak mencair atau lembek pada suhu tubuh dan menghasilkan pengobatan yang sempurna dan seragam.

PENGGOLONGAN SALEP

Menurut konsistensinya salep dibagi menjadi :


Unguenta

adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.

Cream 

adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.

Pasta 

adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diberi.

Cerata 

adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi lilin (waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.

Gelones Spumae : (Jelly)

adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa sebagai pelicin atau basis. Biasanya terdiri dari campuran sederhana minyak dan lemak dengan titik lebur yang rendah.

Menurut Efek Terapinya, salep dibagi atas :

Salep Epidermic (Salep Penutup)

Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, karena bahan obat tidak diabsorbsi. Kadang-kadang ditambahkan antiseptik, astringen untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa hidrokarbon (vaselin).

Salep Endodermic

Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi sebagian. Untuk melunakkan kulit atau selaput lendir diberi lokal iritan. Dasar salep yang baik adalah minyak lemak.

Salep Diadermic (Salep Serap).

Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan karena diabsorbsi seluruhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa Mercuri, Iodida, Belladonnae. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum cacao.

Menurut Dasar Salepnya, salep dibagi atas :

Salep hydrophobic

yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak, misalnya: campuran dari lemak-lemak, minyak lemak, malam yang tak tercuci dengan air.

Salep hydrophillic
yaitu salep yang kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe o/w atau seperti dasar hydrophobic tetapi konsistensinya lebih lembek, kemungkinan juga tipe w/o antara lain campuran sterol dan petrolatum.

DASAR SALEP

Menurut FI. IV, dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.

Dasar Salep Hidrokarbon 
Gambar : konsistensi Vaselinum

Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair yang dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup.
Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama. Contohnya: Senyawa hidrocarbon yaitu vaselinum dan petroleum jelly, terdapat 2 macam:

  • vaselinum album, white petrolatum 
  • vaselinum flavum, petroltum, adeps petrolei


Dasar Salep Serap 

Dasar salep ini juga berfungsi sebagai emolien.
Dasar salep serap ini, dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
Gambar : konsistensi Adeps Lanae

  1. Kelompok pertama, dasar salep anhydrous yaitu dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak, misalnya parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat.
  2. Kelompok kedua, dasar salep yang telah mengandung air, sudah menjadi emulsi air dalam minyak, tetapi masih dapat menyerap air yang ditambahkan, misalnya lanoline dan Rose water ointment.


Dasar Salep yang dapat dicuci dengan air

Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain salep hidrofilik (krim).
Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini dari pada dasar salep hidrokarbon.
Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.

Dasar Salep Larut Dalam Air 

Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air.
Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungannya seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air, seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam.
Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Contohnya: Salep Polietilenglikol (USP 27, 2911)

PEMILIHAN DASAR SALEP

Tergantung pada beberapa faktor yaitu :

  • khasiat yang diinginkan
  • sifat bahan obat yang dicampurkan
  • ketersediaan hayati
  • stabilitas dan ketahanan sediaan jadi
Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air.

CONTOH-CONTOH DASAR SALEP


Dasar salep hidrokarbon
Vaselin putih ( = white petrolatum = whitwe soft paraffin), vaselin kuning (=yellow petrolatum = yellow soft paraffin), campuran vaselin dengan cera, paraffin cair, paraffin padat, minyak nabati.

Dasar salep serap (dasar salep absorbsi)
Adeps lanae, unguentum simpleks (cera flava : oleum sesami = 30 : 70), hydrophilic petrolatum ( vaselin alba : cera alba : stearyl alkohol : kolesterol = 86 : 8 : 3 : 3 )

Dasar salep dapat dicuci dengan air
Dasar salep emulsi tipe m/a (seperti vanishing cream), emulsifying ointment B.P., emulsifying wax, hydrophilic ointment.

Dasar salep larut air
Poly Ethylen Glycol (PEG), campuran antara PEG - tragacanth dan gummi arabicum, dan Unguentum Glycerin (terdapat di FMI)

SYARAT DASAR SALEP

Kualitas dasar salep yang baik adalah:

  1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
  2. Lunak, semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
  3. Mudah dipakai
  4. Dasar salep yang cocok
  5. Dapat terdistribusi merata


Ketentuan Umum cara Pembuatan Salep 

(1) Peraturan Salep Pertama 

Zat-zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan.

(2) Peraturan Salep Kedua 
Bahan-bahan yang mudah larut dalam air dan stabil , jika tidak ada peraturan-peraturan lain dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis.

(3) Peraturan Salep Ketiga. 
Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak atau air, harus diserbuk lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B40 (No.100) lalu digerus dengan setengah – sama banyak (aa) dasar salep.

(4) Peraturan Salep Keempat 
Salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan (pemanasan) , campurannya harus digerus sampai homogen

PEMBUATAN SALEP DENGAN BAHAN-BAHAN TERTENTU

Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam dasar salep

Camphora


  • Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan dalam pot salep tertutup (bila tidak melampaui daya larutnya)
  • Bila dalam resep terdapat minyak-lemak maka kamfer dilarutkan dalam minyak lemak tsb.
  • Bila kamfer bersama-sama, menthol, salol, atau zat lainnya yang dapat mencair jika dicampur (karena penurunan titik eutentik) maka kamper dicampur dg sesamanya supaya mencair baru ditambahkan dasar salep.
  • Jika a,b,c, tidak memungkinkan maka kamfer diberi etanol 95% atau eter, kemudiaan digerus dengan dasar salep

Contoh – contoh resep
R/ Camphorae   1
     Vaselin flav.  9
     m.f. ungt s.ungt.camphoratum

R/ Camphorae   1
     Ol. Cocos.    1
     Adeps lanae  18
     m.f. ungt.
R/ Mentholi
     Camphorae aa 0,3
     Lanolin           5
     Ungt. Acid Salycylas  15
     m.d.s.u. e

Pellidol


  • Larut 3% dalam vaselin dan 7% dalam minyak lemak maka Pellidol dilarutkan bersama-sama dasar salep yang di cairkan, bila dasar salep disaring maka pellidol juga ikut disaring dan jangan lupa menambahkan 20%. 
  • Kalau jumlahnya melebihi daya larutnya, maka digerus dengan dasar salep yang sudah dicairkan. Contoh resep :

R/ Pellidol    0,1
     Zinci Oxyd Ungt. 20
     m.d.s.ad. us.ext.

R/ Pellidol   0,5
     Zinc.Oxyd. Liniment. Oleos 25
     m.d.s. ad. Us .ext.

Iodium


  • Kalau memenuhi kelarutan dikerjakan seperti pada kamfer (1a)
  • Dilarutkan dalam larutan pekat KI atau NaI (seperti pada Unguentum Iodii dari farmakope Belanda).
  • Dilarutkan dalam etanol 95% kemudian tambahkan dasar salep.

Contoh resep :
R/ Iodii        2
     Kalii iodii  3
     Aq.dest.   5
    Ungt. simplex  90
    m.d.s.u.e.
Caranya : larutkan KI dalam air lalu tambahkan iodium hingga larut, setelah itu gerus bersama unguentum simplex hingga homogen.

Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam air

Protargol (argentum proteinatum)


  • Larut dalam air dengan jalan menaburkan diatas air kemudian didiamkan selama 15 menit ditempat gelap.
  • Bila dalam resep terdapat gliserol, maka Protargol digerus dengan gliserin baru ditambah air, dan tidak perlu ditunggu 15 menit (gliserol mempercepat daya larut protargol dalam air).

Colargol (argentum colloidale)


  • Sama dengan Protargol dan air yang dipakai 1/3 kalinya.

Argenti Nitras


  • Jika dilarutkan dalam air akan meninggalkan bekas hitam pada kulit karena terbentukAg2O, karena itu pada pembuatan AgNO3 tidak dilarutkan dalam air walaupun ia larut. 
  • Kecuali pada resep obat wasir (lihat Rood ambeien zalf dalam CMN).

Phenol

  • Sebenarnya phenol mudah larut dalam air, tetapi dalam salep tidak dilarutkan karena bekerja nya merangsang, juga tidak dapat diganti dengan phenol liquefactum (campuran fenol dan air 83,3%). Jadi dikerjakan seperti pada kamper dalam salep.

Bahan obat yang dalam salep tidak boleh dilarutkan (kena air) 


  • Argenti Nitras
  • Phenol
  • Pyrogalol
  • Chrysarobin
  • Zinci Sulfas
  • Antibiotika
  • Oleum Iecoris Aselli
  • Hydrargyri Bichloridum
  • Stibii et kalii Tartras dan 
  • Chloretum Aurico Natric.

Contoh – contoh resep :
R/ Kalii iodii   3
     Lanolin       16
     Ungt. Simplex ad 30
     m.d.s.u.e.
Penyelesaian : KI dilarutkan dengan air dari lanolin.

R/ Procain HCl   0,1
    Aq. rosae         1
    Adeps lanae     3
    ZnO                 3
    Vaselin ad        30
    m.d.s.u.e.
Penyelesaian : 

  • Procain HCl dilarutkan dengan aqua rosae
  • ZnO di ayak dulu

Zat berkhasiat bentuk padat tak larut 

Umumnya dibuat halus dengan mengayak atau menjadikannya serbuk halus terlebih dahulu.

Belerang


  • tidak boleh diayak

Acidum Boricum


  • diambil yang pulveratum

Zinci Oxydum


  • harus diayak terlebih dahulu dengan pengayak No.100

Zat berkhasiat berupa cairan 

Air

  • Terjadi reaksi, misalnya aqua calcis dengan minyak lemak akan terjadi penyabunan. Untuk itu cara pengerjaannya adalah :


  1. Diteteskan sedikit-sedikit
  2. Dikocok dalam botol bersana minyak lemak, baru dicampur dengan bahan lainnya.

Contoh resep
R/ Zinc. Oxyd.
     Oleum Sesami
     Aqua Calcis     aa 10
Disini akan terjadi penyabunan Aqua Calcis dengan oleum sesami.


  • Tidak terjadi reaksi


  1. Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.
  2. Jumlah banyak, diambil bahan berkhasiatnya dan berat airnya diganti dengan dasar salep karena larutan air diketahui perbandingannya.

Alkohol


  • Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.
  • Jumlah banyak :


  1. Tahan panas, misalnya Tinct. Ratanhiae dipanaskan diatas tangas air sampai sekental sirup atau 1/3 bagian, kehilangan beratnya diganti dengan dasar salep.
  2. Tidak tahan panas;


  • Diketahui perbandingannya maka diambil bagian-baguannya saja, contohnya tinctura Iodii.
  • Tidak diketahui perbandingannya, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit, yang mungkin akan menggumpal, maka sebaiknya pada etiket tambahkan keterangan aduk sebelum dipakai. seperti Tinctur Benzoes pada Unguetum lenies di Ph.Bel.V

Perlu diperhatikan bahwa kehilangan berat pelarutnya hendaknya diganti dengan dasar salep. Bila dasar salep lebih dari satu macam, maka harus diperhitungkan menurut perbandingan dasar salep tersebut.

Contoh:
R/ Tinct. Ratanhiae  6
     Vaselin                20
     Adeps Lanae       10
     m.f.ungt.
Setelah Tinct. Ratanhiae dipanaskan beratnya menjadi 2 g, jadi kehilangan berat sebanyak 4 g diganti dengan dasar salep yaitu vaselin dan adeps lanae yang jumlahnya sesuai dengan perbandingan vaselin dan adeps dalam resep.
Vaselin
= 20 + 20/30 x 4 = 22,667
Adeps Lanae
= 10 + 10/30 x 4 = 11,333

Cairan kental 
Umumnya dimasukkan terakhir sedikit demi sedikit, contoh; Glycerin, Pix Lithantracis, Pix Liquida, Oleum Cadini, Balsamum Peruvianum, Ichtyol, Kreosot.

Zat berkhasiat berupa extractum


  1. Extractum Siccum - Pada umumnya larut dalam air, jadi dilarutkan dalam air dan berat air dikurangi dasar salep. 
  2. Extractum Liquidum - Dikerjakan seperti pada cairan dengan alkohol yang tahan panas. 
  3. Extractum Spissum - Diencerkan terlebih dahulu dengan air atau etanol. 
Lain-lain 
  1. Naphtolum - Dapat larut dalam Sapo Kalinus yang dicairkan dalam lumpang panas, kalau tidak ada sapo kalinus dikerjakan seperti kamfer. 
  2. Bentonit - Berupa serbuk halus yang dengan air membentuk massa seperti salep. Senyawa Aluminium Silikat yang mengikat air. Cara pembuatan yang terbaik dengan menambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air hangat (direndam dalam air, biarkan  1 jam)  Salep dengan Bentonit dan air tidak tahan lama, karena itu perlu ditambahkan lemak agar tidak memisah airnya. 

Bahan Yang Ditambahkan Terakhir Pada Suatu Massa Salep

Ichtyol

  • sebab jika ditambahkan pada masa salep yang panas atau digilas terlalu lama dapat terjadi pemisahan.

Balsem-balsem dan minyak atsiri

  • balsem merupakan campuran dari damar dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsiri akan menguap.

Larutan air

  • berfungsi sebagai pendingin dan untuk mencegah permukaan mortir menjadi licin.

Gliserin

  • harus ditambahkan kedalam dasar salep yang dingin, sebab tidak bisa campur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab tidak bias diserap dengan mudah oleh dasar salep.

Pembuatan Salep Dengan Cara Meleburkan Bahan dasar salep berbeda-beda konsistensinya. 

Dasar salep sering juga terbuat dari dua bagian atau lebih yang konsistensinya berbeda. Untuk mendapatkan suatu massa dasar salep yang baik, dicampurkan bahan-bahan sebagai berikut, misalnya cera dengan minyak lemak, meskipun titik leburnya berbeda jauh dapat dilebur dalam perbandingan-perbandingan tertentu sehingga diperoleh massa yang baik. Umumnya hampir semua bahan dilebur dalam cawan penguap diatas tangas air., sebagai pengaduk digunakan pengaduk kaca atau spatel kayu. Banyak juga dari bahan-bahan yang dilebur tersebut kurang bersih, maka disaring dengan kain kassa pada saat bahan panas dan tentunya berkurang beratnya sehingga bahan-bahan yang dilebur dilebihkan menimbangnya sebesar 10 - 20% lalu ditimbang kembali. Contoh salep yang dibuat dengan pelebaran :
1. Unguentum Simplex (Ph. Ned. Ed. V)
R/  Cera flava   30
      Ol. Sesami  70

2. Simple ointment
R/ Adeps lanae   50
     Paraffin solidum 50
     Ceto stearyl alc.  50
     Vas.alba / flava   850

3. Unguentum Leniens (F.N. 1978)
R/  Cetaceum                    12,5
      Cera alba                     12
      Paraffin liq.                 56
      Natrii tetraborax          0,5
      Aq.dest.                       19ml
Pembuatan :

  • Larutkan natrii tetraborax dalam air
  • Lebur cetaceum, cera dan paraffin, aduk hingga dingin
  • Campur keduanya

4. Unguentum Iecoris Aselli ( Ph. Ned.)
R/ Oleum Iecoris aselli              40
     Cera flava                             10
     Vaselin flava                         50
Pembuatan :

  • Lebur cera dan vaselin
  • Terakhir campur dengan oleum iecoris (oleum iecoris tidak dipanaskan)

PASTAE (PASTA)

DEFINISI PASTA

Menurut FI. IV, pasta adalah sediaan semi padat yang mengadung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
Pasta sama dengan salep yang dimaksudkan untuk pemakaian luar pada kulit, tetapi berbeda dari salep terutama dalam kandungannya.
Secara umum persentase kandungan bahan padatpasta pada lebih besar.

PENGGOLONGAN PASTA

Menurut FI. Edisi IV dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  1. Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air, misalnya pasta natrium karboksimetilselulose.
  2. Kelompok pasta berlemak, merupakan salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi. misalnya pasta zinc oksida 
Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan dengan salep karena tinggi kadar obat yang mampunyai afinitas terhadap air.
Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rendah dari salep.
Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan.
Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal, misalnya pasta gigi Triamsinolon asetonida.
Cara pemakaian dengan mengoleskan lebih dahulu dengan kain kassa.
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, wadah tertutup rapat atau dalam tube.

#EDISI ILMU RESEP#Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2#UNGUENTUM

1 komentar:

  1. Human Technology Capacities
    "Digital Tranformation in Healthcare Services: Lessions from Covid-19 Pandemic"
    Magna Medika Klik https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/APKKM/announcement

    BalasHapus

EDISI OBAT TRADISIONAL - KAMPO

KAMPO                                                        O bat herbal tradisional Jepang ( obat Kampo ) memperoleh fitur unik ...