ALAT-ALAT YANG HARUS TERSEDIA DI LABORATORIUM FARMASETIKA
Di dalam laci meja praktikan harus tersedia peralatan yang akan dipergunakan untuk kegiatan peracikan obat.
Sebelum dan sesudah praktikum peralatan harus diinventarisir dan harus dalam keadaan bersih.
Contoh gambar beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan praktikum peracikan obat:
1. Mortir dan stamfer ( Lumpang dan alu)Mortir dan stamfer digunakan untuk:
- menghaluskan dan mencampur serbuk dalam pembuatan puyer;
- mencampur bahan aktif dan basis salep;
- membuat emulsi dan suspensi;
- melarutkan bahan-bahan yang memerlukan penggerusan terlebih dahulu.
2. Waterbath.
Alat pemanas dengan menggunakan uap air. Alat ini biasanya digunakan untuk mencairkan basis salep.
3. Beaker gelas
Beaker gelas ada bermacam- macam ukuran berguna untuk melarutkan bahan dengan bantuan batang pengaduk.
4. Erlenmeyer
Erlenmeyer tersedia dalam berbagai ukuran, digunakan untuk melarutkan bahan.
5. Cawan porselen
Cawan poselen berguna untuk menimbang bahan obat cair, atau wadah untuk mencairkan basis salep/ menguapkan cairan diatas waterbath.
6. Corong
Corong digunakan untuk membantu menuang cairan kedalam botol, atau untuk membantu penyaringan dengan menggunakan kertas saring.
7. Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur pelarut/ volume obat cair.
8. Pipet
Pipet digunakan untuk memindahkan/mengambil cairan dalam satuan tetes/dalam jumlah kecil, seperti minyak atsiri.
9. Kaca Arloji
Kaca Arloji digunakan untuk menimbang cairan / cairan kental dalam jumlah kecil.
BUKU STANDAR DALAM LAB. FARMASETIKA
Praktikum Farmasetika Dasar dilaksanakan di laboratorium yang harus dilengkapi dengan buku- buku standar :- FARMAKOPE
- ISO
- MIMS
- The Extra Pharmacopoeaia Martindale Ed 28, 30
#praktikumfarmestikadasar#KemenkesRI#PusdikSDMkesehatan#2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar